[Selasa, 30 November 2021] Focus Group Discussion (FGD) diawali dengan sambutan oleh ketua program studi sekaligus ketua penelitian oleh Dra. Titik Sudiatmi, M.Pd. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan ini sekaligus digunakan untuk menginisiasi rekonstruksi pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia yang selama ini sudah berjalan sebagai mata kuliah umum di perguruan tinggi. Materi-materi perkuliahan ini secara periodik harus selalu Up-grade atau diperbaharui sejalan dengan perkembangan kondisi sekarang ini. Dalam kegiatan FGD ini berkesempatan untuk menghadirkan dua pakar ahli untuk memberikan saran dan masukan atas materi-materi yang telah disusun dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Kedua pakar ahli tersebut yaitu: 1) Dr. Benedictus Sudiyana, M.Pd.; 2) Dr. Muhlis Fajar Wicaksana, M.Pd.

Dr. Benedicus Sudiyana, M.Pd. menjabarkan bagaimana penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Dalam penyusunan ini harus mengacu pada kemdirjen no 84 tahun 2020. Semua materi yang akan diberikan kepada mahasiswa melalui perkuliahan minimal mengacu kemdirjen tersebut, imbuhnya. Berdasarkan kemdirjen 84 tahun 2020 diturunkan ke komponen-komponen yang meliputi; kemampuan umum, kemampuan khusus, sikap, dan keterampilan. Harapannya dalam perkuliahan mata kuliah Bahasa Indonesia nantinya tidak hanya berkutat pada teori-teori kebahasaan, akan tetapi lebih mengacu pada keterampilan-keterampilan yang dapat menambah soft skill mahasiswa.

Pakar lain, Dr. Muhlis Fajar Wicaksana, M.Pd. menambahkan dari apa yang telah disampaikan oleh pakar sebelumnya. Bersepakat dengan Dr. Benedictus Sudiyana, memang untuk perkuliahan Bahasa Indonesia di perguruan tinggi tidak hanya berkutat pada teori, melainkan lebih banyak bertumpu pada keterampilan-keterampilan berbahasa yang dapat menambah kemampuan mahasiswa. Hendaknya prodi merumuskan capaian lulusan yang hendak dicapai sebelum mengembangkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Hal inilah yang harus dirumuskan oleh program studi Bahasa Indonesia, yang mana prodi ini mempunyai tanggung jawab mengemban mata kuliah tersebut di perguruan tinggi. Dengan kata lain, dosen-dosen pengampu bahasa Indonesia nantinya mempunyai materi yang sama ketika mengajar. Ibaratnya di mata kuliah yang sama, merasakan porsi pengetahuan dan keterampilan yang sama, walaupun melalui teknik pembelajaran yang berbeda-beda.

Kegiatan FGD ini ditutup dengan foto bersama.

Prodi PBSI mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *