Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Univet Bantara melaksanakan penguatan pendampingan penerapan P5 Sekolah Penggerak di Surakarta yang mendukung capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, yaitu dosen berkegiatan di luar kampus. Kegiatan kali ini adalah Kunjungan Lapangan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) Angkatan 2 Program Sekolah Penggerak oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah. Kegiatan kunjungan lapangan dimulai dari SMP Warga Surakarta, SMP N 13 Surakarta, SMP N 23 Surakarta, dan SMP N 25 Surakarta, serta SMP N 4 Surakarta.
FSP Angkatan 2 dari Univet Bantara oleh Dr. Muhlis Fajar Wicaksana, M.Pd. melakukan diskusi dan sharing bersama komite pembelajaran, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Kegiatan kunjungan lapangan ini bertujuan untuk koordinasi dan komunikasi perkembangan, tantangan, serta isu lainnya dalam proses penguatan pendampingan P5 di Sekolah Penggerak yang didampingi. Diskusi juga dilakukan untuk penyelesaian tantangan sehari-hari sebagai pendamping di satuan Pendidikan level Sekolah Menengah Pertama. “Setiap sekolah binaan mempunyai karakter, ciri khas dan kabutuhan yang berbeda-beda, maka penting untuk FSP mampu memahami kondisi sekolah dampingannya,” ujar Dr. Muhlis Fajar Wicaksana, M.Pd., Senin (31/10/2023).
Kegiatan kunjungan lapangan dilaksanakan secara luring berjalan lancar dan kondusif. FSP dapat lebih mengetahui perannya dan apa yang harus dilakukan di sekolah binaan. Topik lain yang dibahas pada forum ini juga mencakup persiapan, pelaksanaan, evaluasi, capaian dan tantangan yang dihadapi FSP dalam pendampingan ke satuan pendidikan. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari agenda pendampingan sekolah penggerak selama 3 tahun. Hal ini juga sebagai bentuk kolaborasi Univet Bantara bersama BBGP Jawa Tengah.
“Sangat menarik, di forum ini kami mendapatkan pemahaman tentang pendampingan sekolah penggerak dan selaras dengan tugas dosen dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Dr.Muhlis Fajar Wicaksana, M.Pd.. Harapannya adanya sinergi antara Perguruan Tinggi, pemerintah daerah/pusat, dan sekolah dampingan yang memberikan manfaat dan mempercepat laju peningkatan kualitas pendidikan.