Solobaru, 24 September 2021 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menyelenggarakan Forum Grup Discusion (FGD) redesain kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) secara tatap muka di Hotel Tosan. Kegiatan ini merupakan langkah FKIP UNIVET BANTARA Sukoharjo dalam merespon kebijakan pemerintah terkait dengan MKBM. Tujuan dari kegiatan ini tentunya memberikan gambaran dalam penyusunan kurikulum MBKM berdasarkan kebijakan dan arahan dari surat rector UNIVET BANTARA Sukoharjo.
Kegiatan ini diinisiasi dari Wakil Dekan bidang I Bapak Drs. Sri Wahono Saptomo, M.Hum selaku urusan pendidikan dan kurikulum di lingkungan FKIP UNIVET BANTARA Sukoharjo. Dalam sambutanya beliau menyampaikan kurikulum MBKM ini wajib di desain sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik FKIP itu sendiri. Pemateri dalam kegiatan ini menghadirkan Bapak Drs. Toni Harsan,M.H selaku Dekan FKIP UNIVET BANTARA Sukoharjo dengan tema pokok kebijakan MBKM. Selanjutnya untuk pemateri ke 2 dalam kegiatan ini adalah Bapak Singgih Subiyantoro, M.Pd dengan pokok bahasan redesain kurikulum MBKM. Turut hadir dalam acara Ibu Para Mitta Purbosari, M.Pd (WD II) , Bapak Drs. Agus Sudargono, M.Si (WD III) serta peserta yang hadir di acara tersebut yaitu seluruh unsur ketua program study di FKIP dan sekretaris program study.
Terbitnya Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) mendorong Program Studi di Perguruan Tinggi meninjau kembali kurikulumnya. Namun demikian, pengembangan kurikulum di Perguruan Tinggi tetap berlandaskan pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Perpres No. 8 Tahun 2012) yang mengatur kesetaraan dan jenjang program pendidikan. Standar penyelenggaran program studi diatur lebih rinci sesuai jenjangnya dalam SN-Dikti. Fokus MBKM ini tentunya lebih mengutamakan aktifitas mahasiswa. Dalam program MBKM ini tentunya akan ada program pertukaran pelajar sehingga dalam sistemnya nanti akan ada konversi nilai SKS sebagai bentuk aktifitas mahasiswa dikegiatan MBKM berdasarkan kelinieran matakuliah. MBKM ini diharapkan dpat memberikan pengalaman mahasiswa dalam pembelajaran diluar program studi baik dalam satu perguruan tinggi atau luar peguruan tinggi dengan program study yang sama berdasarkan kerjasama dikedua belah pihak. Selain itu kesiapan perangkat mulai dari dosen dan kampus haruslah menjadi pondasi utama dalam pelaksanaan MBKM ini.