Sukoharjo, 27 Oktober 2020, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo mempersembahkan sebuah acara besar yang bertajuk “Bulan Bahasa dan Sastra 2020”. Sama halnya dengan tahun-tahun sebelumnya acara rutin yang setiap satu bulan penuh dilaksanakan dalam memperingati Bulan Bahasa dan Sastra sekaligus hari Sumpah Pemuda. Tema yang diangkat pada tahun ini, yaitu “Membangun Budaya Literasi Digital di Masa Pandemi”. Akan tetapi seluruh rangkaian kegiatan dilakukan secara online.

Salah satu kegiatan ini adalah Workshop Menulis Monograf. Banyak dikalangan mahasiswa, bapak/ibu dosen, dan para peserta workshop menulis monograf, belum begitu memahami apa itu  monograf, ujar Dra. Titik Sudiatmi, M.Pd., selaku ketua program studi pada sambutannya. Padahal salah satu nilai poin tertinggi dalam kenaikan jabatan fungsional bapak/ibu dosen dapat diperoleh melalui monograf. Maka hal ini dianggap penting sekali untuk dilakukan workshop seperti ini. Dengan harapan, karya bapak/ibu dosen semakin bertambah dan mahasiswa pun mempunyai karya melalui laporan kegiatan PPL yang diubah dalam bentuk monograf. Jumlah peserta kegiatan workshop menulis monograf ini dihadiri kurang lebih berjumlah 169 peserta, yang terdiri atas: Bapak/Ibu dosen di lingkungan kampus, para mahasiswa PPL, dan bapa/ibu dosen di luar lingkungan kampus. 

Dekan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univet Bantara Sukoharjo, Drs. Toni Harsan, M.H. mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini, apalagi di tengah-tengah masa seperti ini. Melalui kegiatan menulis monograf ini dikatakan bahwa perubahan itu memang terasa berat, ada yang setuju, ada pula yang menolak. Akan tetapi  jika nanti sudah merasa manfaatnya, pasti akan menimbulkan “candu” bagi bapak/ibu dosen dan mahasiswa yang menggelutinya. Teruslah maju, berkarya, dan mengukir prestasi sesuai kompetensinya masing-masing.

Adapun, narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Dewi Kusumaningsih, S.S., M.Hum. Dalam penyampainannya, kegiatan menulis itu harus terus dilakukan, walaupun seperti apa hasil tulisannya, tetap dituliskan. Berawal dari rumusan permasalahan, bisa dikembangkan menjadi sebuah karya yang monumental. Data dapat diperoleh dari lingkungan sekitar. Jika terkait PPL, mahasiswa juga dapat mengoptimalkan melalui data-data yang diperolehnya melalui observasi tempat PPL-nya. Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka jadilah sebuah karya yang berbentuk buku monograf. Paradigma sebelumnya ketika mahasiswa PPL harus mengumpulkan laporan akhir, mulai tahun ini diubah menjadi tidak lagi mengumpulkan laporan PPL, melainkan menghasilkan sebuah karya buku monograf yang lebih memiliki nilai “jual” yang tinggi bagi penulisnya. Akhir kata, teruslah berkarya demi kemajuan lembaga perguruan tinggi yang menaungi kita. Tidak perlu berkecil hati, tetap percaya diri, dan mengharapkan ridho Ilahi.

Workshop Menulis Monograf “Membangun Budaya Literasi Digital di Masa Pandemi”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *